Mengenai Saya

Foto saya
bandung, jawa barat, Indonesia
Pendidikan : > SDN 05 Pariaman > SMPN 07 Sakarek ULu > SMAN 1 Pariaman > STAI{ Sekolah Tinggi agama islam } > Pondok Pesantren Kediri Jawa Timur Tahun 1997 _ 1999 > Pondok Pesantren Al-Barokah Purworejo, Jawa Tengah.pengajar di pon pes al huda riau,,2004 - 2006..Sekarang menetap di bandung.ALHAMDULILLAH......KATAM HADIST SHOHIH BUKHORI,SHOHIH MUSLIM,SUNAN NASAI,SUNAN ABU DAUD,SUNAN TIRMIZI,...

Sabtu, 15 Januari 2011

LDII ADALAH AHLU SUNNAH WAL JAMAAH

Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaahi a barakaatuh.
Saya sangat menyayangkan dan prihatin dengan kondisi sebagian “ulama” di Indonesia. Mereka sudah dipandang mumpuni oleh ummat. Akan tetapi membedakan sesat dan tidaknya suatu jama’ah / organisasi, mereka belum bisa objektif, masih katanya-katanya, kata si A LDII sesat dan menyesatkan, kata si B LDII menganggap ummat Islam selainnya kafir, dst…. Sungguh tragis. Benarkah LDII seperti yang mereka tuduhkan? Di sebuah toko buku beberapa waktu yang lalu beredar buku yang menguak kebohongan media massa dan nara sumbernya dalam memberitakan LDII, seperti Bambang Irawan, Subroto, Hasyim Rifa’i, dll. Judulnya “ISLAM JAMA’AH DI BALIK PENGADILAN MEDIA MASSA” Suatu analisis mengenai pembunuhan karakter terhadap Lemkari / LDII. Ternyata buku itu laku keras dan berita terakhir, buku itu diborong oleh orang / pihak tertentu yang tidak ingin rahasianya terbongkar (diketahui khalayak). Dan toko itupun juga diancam agar tidak menjual buku itu lagi.

Sebagai seorang intelek, tentunya tidak akan begitu saja menerima suatu berita itu benar atau salah. Tapi harus dibuktikan sendiri. Mengapa LDII semakin hari semakin berkembang? Padahal sejak lahirnya LDII thn 1972, warga LDII selalu digegeri, dirintangi, diintimidasi, diteror, bahkan sampai diisolir, disiksa. Bahkan dari kalangan intelek banyak juga yang inshaf dengan kebenaran LDII. Yaitu tadi, mereka tidak mudah percaya dengan issue-issue yang belum pasti benarnya. Termasuk saya, saya masuk LDII dengan kesadaran tinggi, bahwa Alloh menciptakan jin dan manusia tujuannya adalah untuk ber’ibadah kepadaNya. Beribadah tidak sembarang ibadah, tapi harus sesuai dengan tuntunan Allah dan Rosul-Nya, serta murni dari syirik, bid’ah, khurofat, takhayyul, dan lain-lain yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Untuk bisa mengetahui suatu amal itu sesuai dengan dalil Qur’an Hadits atau tidak, maka harus belajar (mengaji) Qur’an dan Hadits, bukan kitab2 karangan yang kebanyakan berisi bid’ah.
Saya juga sudah membaca buku “BAHAYA ISLAM JAMAAH, LEMKARI LDII” Ternyata dalam buku itu fakta dipelintir begitu kuatnya, sampai2 orang2 yang sudah punya titel “Kyai Haji” “S.Ag”, “Lc”, dll. titel, bisa tertipu oleh Bambang Irawan cs. Dia sebenernya sudah tahu kebenaran LDII, tapi karena ambisi pribadi yang tidak kesampaian, sehingga mengalahkan keinginannya masuk surga, selamat dari neraka yaitu dengan memutar balikkan fakta tentang LDII. Seperti paman Nabi s.a.w. (Abu Tholib) yang lebih menjaga gengsi di depan para pemuka kafir Quraisy, daripada mengucapkan kalimat tahlil yang bisa menyelamatkannya dari neraka.Padahal perjuangannya membela nabi luar biasa, tapi karena tidak mau iman, maka nabi mendo’akan agar dimasukkan ke neraka dengan siksa yang paling ringan. Nah, kalau Bambang Irawan, siapa yang akan mendo’akan dia supaya ringan siksanya? apakah jama’ah yang dia dirikan itu?
Ketahuilah! LDII berada di jalan yang haq, mengikuti kitabulloh dan sunnah Rosululloh s.a.w. yaqin dengan haqnya kitab Alloh dan sunnah RosulNya (Alqur’an dan Alhadits). Maka siapapun yang berusaha merusak LDII, menggegeri LDII, menyerang warga dan komplek LDII, dsb. warga LDII siap mati syahid membela haq milik dan keyaqinannya. Karena tidak semata-mata warga LDII membela LDII, tapi membela lestarinya ajaran Alqur’an dan Alhadits. Membela hak milik. “Li i’laa’i kalimaatillaahi hiyal ‘ulyaa”, man qutila duuna maalihi fahuwa syhiidun, dsb. Apalagi sekarang ada perlindungan HAM (Hak Asasi Manusia), tentu lebih sempurna.
Apakah LDII mengganggu kegiatan orang / ormas / agama lain??? Tidak ada ceritanya.
Dan saya sarankan agar cek and rechek terhadap suatu berita. Di LDII banyak ‘ulama dari luar LDII yang kemudian inshaf karena mengetahui benarnya LDII (LDII tidak seperti yang mereka tuduhkan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar